28.1 C
Manokwari
Minggu, Desember 7, 2025
28.1 C
Manokwari
More

    Protes Dualisme Jabatan, Kantor Dinkes Pegunungan Arfak Digembok

    Published on

    PEGAF, LinkPapua.id – Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat, digembok sebagai bentuk protes atas dualisme jabatan kepala dinas. Aksi itu dilakukan untuk meminta perhatian Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Bupati Pegaf Dominggus Saiba agar segera turun tangan.

    “Dua gembok itu bukan pemalangan, tetapi kami pasang sebagai simbol karena ada dua kepala dinas di Dinas Kesehatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pegaf, Andarius Saroi, Kamis (9/10/2025).

    Baca juga:  Deadline Makin Dekat, Bapemperda-Eksekutif Tancap Gas Bahas Propemperda

    Andarius mengaku dirinya merupakan kepala dinas definitif yang telah menjabat selama tujuh bulan. Namun, dia merasa tidak diakui karena muncul penunjukan pejabat pelaksana tugas (Plt) kepala dinas oleh pemerintah daerah.

    “Ada dua kepemimpinan, yaitu ada Plt dan kepala dinas definitif,” ujarnya.

    Menurut Andarius, pemasangan gembok itu bukan untuk menghalangi pelayanan, melainkan simbol protes agar ada solusi atas kisruh kepemimpinan di instansinya. Ia menilai kondisi ini perlu segera dimediasi oleh pimpinan daerah.

    Baca juga:  Kejati PB Klarifikasi Sejumlah Pihak Terkait Dugaan Penyimpangan Lelang Proyek Kampus SMK Kehutanan

    “Kami minta Gubernur Papua Barat agar turun menyelesaikan masalah dualisme kepala Dinas Kesehatan di Pegunungan Arfak,” tuturnya.

    Andarius menyebut telah menempuh berbagai langkah untuk mencari keadilan. Ia mengaku sudah melapor ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) Region XIV, Ombudsman Papua Barat, hingga Bupati Pegaf.

    “Dualisme ini menyebabkan program kerja tahun ini tidak maksimal dijalankan, bahkan berpotensi terdapat kelangkaan obat-obatan karena stok obat telah habis,” beber Andarius.

    Baca juga:  Halalbihalal Paguyuban Demak Bintoro di Mansel, Gubernur Dominggus Ajak Warga Pererat Silaturahmi

    Dia memperingatkan kondisi itu bisa berdampak besar terhadap layanan kesehatan di 10 distrik dan ratusan kampung di Pegaf. Ia juga menyinggung belum adanya realisasi anggaran di tengah tahun anggaran yang hampir berakhir.

    “Soal anggaran sampai saat ini belum tersentuh, sementara beberapa bulan ke depan sudah memasuki akhir pertanggungjawaban anggaran tahun 2025,” bebernya.

    LinkPapua.id mengonfirmasi Bupati Pegaf Dominggus Saiba mengenai hal ini. Namun, Saiba belum memberikan keterangan. (*/red)

     

    Latest articles

    Legislator PPP Wagiman Reses di Bintuni Timur, Serap Aspirasi-Serahkan Alsintan

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Bintuni dari Fraksi PPP, Wagiman, kembali turun ke daerah pemilihan (Dapil) untuk menyerap...

    More like this

    Legislator PPP Wagiman Reses di Bintuni Timur, Serap Aspirasi-Serahkan Alsintan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Bintuni dari Fraksi...

    Bintuni Hanya Dapat 22% DBH Migas, DPR PB Jemput Aspirasi Daerah

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Barat (DPR PB) merespons usulan...

    Natal IKBBU di Saonek Raja Ampat, Perkuat Solidaritas Biak Utara

    RAJA AMPAT, LinkPapua.id - Ikatan Keluarga Besar Biak Utara (IKBBU) se-Sorong Raya menggelar ibadah...