26.7 C
Manokwari
Kamis, September 25, 2025
26.7 C
Manokwari
More

    Soal Program ETLE di Teluk Bintuni, Polres Tunggu Kesiapan Infrastruktur

    Published on

    BINTUNI, Linkpapuabarat.com – Polres Teluk Bintuni masih menunggu kesiapan infrastruktur untuk menerapkan program tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Program ini membutuhkan kerja sama dengan pemerintah daerah karena infrastrukturnya lebih kompleks.

    “Kami masih koordinasi dengan Pemda, apakah kita bisa laksanakan pada tahun ini untuk program ETLE. Karena ini butuh kesiapan infratruktur,” terang Kasatlantas Polres Teluk Bintuni, Iptu Regina Priccilia, Senin (8/3/2021).

    Menurut Regina, program ETLE tak bisa dijalankan sendiri. Harus ada sinergitas kesiapan dengan pemda. Dari segi anggaran juga membutuhkan alokasi dana yang cukup besar.

    Baca juga:  Bawaslu Bintuni Tegaskan tak Ada Pemasangan Baliho Yo Join Secara Paksa di Rumah Warga

    “Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sistemnya akan dipasang CCTV di tempat-tempat keramaian. Kamera tersebut yang akan mendeteksi pelanggaran secara otomatis, yang akan dikirimkan ke alamat pelanggar. Seperti itu cara kerja alat tersebut,” tutur Regina.

    Untuk saat ini proses penilangan untuk lebih banyak bersifat edukasi dan teguran saja tanpa memberikan proses tilang. Ini menjadi bagian dari proses pembelajaran menuju program ETLE.

    Baca juga:  Antisipasi Gejolak Imbas Kenaikan Harga BBM, Personel Polres Teluk Bintuni Awasi SPBU

    “Untul sekarang kami hanya akan melakukan tilang yang bersifat prioritas. Contohnya, melawan arus hingga hampir menyebabkan kecelakan. Atau balap liar. Itu pasti kami akan tilang,” jelasnya.

    Dikatakan Regina, saat ini pihaknya juga mengurangi razia yang sifatnya represif. Karena proses edukasi di masyarakat sedang digalakkan agar kesadaran berlalu lintas kian tumbuh.

    Baca juga:  Proyek Jalan di Tengah Hutan Bintuni Dikerjakan Diam-Diam, Tak Ada Papan Nama

    “Edukasi kepada masyarakat pada strong poin dilakukan. Contoh setiap pagi jam 7:30 Satlantas memberikan teguran kepada masyakarat yang tidak menggunakan helm. Kami memberhentikan dan kami langsung menyuruh mengambil helm baru. Setelah itu baru boleh berkendara kembali,” tutup Regina.

    Ini bagian dari proses kata Regina. Dari skema itu nanti masyarakat mulai belajar menerima program ETLE. Sehingga edukasiya bersifat bertahap. (LPB5/red)

    Latest articles

    Polemik PETI, Bupati Manokwari dan Kapolda Duduk Bersama Pemilik Ulayat

    0
    MANOKWARI, Linkpapuq.id- Kapolda Papua Barat dan Bupati Manokwari menggelar Pertemuan dengan masyarakat pemilik hak ulayat tambang Wasirawi dan Wariori pada Rabu (24/9/2025) di kantor...

    More like this

    Bupati Yohanis Bangga Sambut Pangdam di Teluk Bintuni: Kehormatan Besar

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy menyampaikan rasa bangga atas kunjungan...

    Suku Sumuri Dapat Kompensasi Rp96 M dari Genting Oil, Ini Pesan Wagub Papua Barat

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Suku Sumuri di Kabupaten Teluk Bintuni menerima kompensasi Rp96 miliar...

    Pemkab Bintuni-Genting Oil Serahkan Kompensasi Rp96,78 M Tanah Ulayat Suku Sumuri

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, Papua Barat, bersama Genting Oil...