25.3 C
Manokwari
Jumat, Agustus 8, 2025
25.3 C
Manokwari
More

    Soal Temuan Beras Kedaluwarsa di Manokwari, Bulog: Cuma Salah Tempel Stiker

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com– Perum Bulog memberikan klarifikasi terkait adanya dugaan pembagian beras kedaluwarsa di Kampung Maisepi, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari. Bulog menegaskan, beras yang dibagikan adalah jenis fortifikasi yang memiliki kualitas lebih bagus dari beras biasa.

    Hal ini disampaikan Kepala Cabang Perum Bulog Manokwari, Stephanus Kurniawan melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/10/2023). Kata Stephanus, pihaknya menindaklanjuti surat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Papua Barat nomor 100/452/kesbangpol PB/2023 tanggal 18 Oktober perihal penyampaian klarifikasi untuk menghindari hal-hal yang menimbulkan keresahan.

    Baca juga:  Kasus Korupsi Beras Bulog di Teluk Bintuni, Polisi Periksa 65 ASN

    “Kami sampaikan bahwa beras khusus fortivit merupakan beras foritifikasi yaitu produk beras yang telah ditambahkan fortivikan berupa vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya sehingga memiliki gizi lebih baik dibanding beras lain,” kata Stephanus.

    Kemudian dia menyebut beras fortifikasi yang diproduksi Bulog berupa kernel telah teruji secara laboratorium mengandung beberapa vitamin dan mineral. Beras tersebut menurutnya telah tersertifikasi registrasi PSAT yang dikeluarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat Nomor Kementan RI PD.92.71-I-I-00-03-00012-02-2021.

    Baca juga:  KPU Manokwari Mulai Pelipatan Surat Suara, Target Rampung Sehari

    “Pengemasan beras fortivit menggunakan metode vakum bertujuan untuk mencegah udara dan bertujuan menjaga kualitas beras,” ucapnya

    Dikatakan bahwa beras fortivit yang disalurkan untuk program stunting diproduksi pada bulan April 2023 dan baik digunakan sebelum Bulan November 2023. Itu sesuai yang tertera pada stiker yang ditempel.

    Baca juga:  Gelar Resepsi HUT Manokwari Ke - 122, Bupati: Jangan Lupakan Sejarah

    “Sedangkan stiker yang tertempel pada label pada kemasan tidak sesuai dengan tahun yang seharusnya, dikarenakan mendesak permintaan pada saat itu, sehingga pada saat produksi belum tersedia kemasan terbaru,” katanya.

    Sebelumnya sempat viral kemasan beras bantuan dari tim pencegah stunting kepada warga di Kampung Maisepi. Bulog menegaskan, bahwa yang terjadi hanya salah tempel stiker.

    Stiker yang terpasang di kemasan seharusnya masa kedaluwarsanya November 2023. Bukan 2022. (Rls/Red)

    Latest articles

    665 Tahun Islam di Papua, Dua Wagub Hadiri Perayaan Akbar di...

    0
    FAKFAK, LinkPapua.id - Dua wakil gubernur dari Papua Barat dan Papua Barat Daya menghadiri perayaan akbar 665 tahun masuknya Islam di tanah Papua yang...

    More like this

    665 Tahun Islam di Papua, Dua Wagub Hadiri Perayaan Akbar di Fakfak

    FAKFAK, LinkPapua.id - Dua wakil gubernur dari Papua Barat dan Papua Barat Daya menghadiri...

    Pemprov Papua Barat Daya Latih OAP Jadi Pemandu Selam Bersertifikat

    RAJA AMPAT, LinkPapua.id - Pemprov Papua Barat Daya membekali orang asli Papua (OAP) dengan...

    Buron Sejak 2014, TNI Tembak Mati Tokoh OPM Mayer Wenda di Papua Pegunungan

    JAKARTA, LinkPapua.id - Tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, tewas...