27.6 C
Manokwari
Selasa, Agustus 5, 2025
27.6 C
Manokwari
More

    TNI Tembak Mati Komandan OPM Enos Tipagau di Intan Jaya

    Published on

    INTAN JAYA, LinkPapua.com – TNI menembak mati Komandan Kelompok Bersenjata OPM, Enos Tipagau, di Intan Jaya, Papua Tengah. Enos dikenal sebagai dalang berbagai aksi kekerasan terhadap warga sipil di wilayah tersebut.

    Penindakan dilakukan pada Sabtu (5/7/2025) di Kampung Baitapa, Distrik Baitap, Intan Jaya. Enos merupakan pimpinan Batalyon Kodap VIII Soanggama yang sudah lama diburu aparat.

    Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyebut penembakan dilakukan setelah aparat menerima informasi dari masyarakat. Dalam operasi tersebut, tidak ada korban dari pihak TNI maupun warga sipil.

    Baca juga:  Tim Pra-PON Papua Barat Targetkan Laga Uji Coba Lawan Klub Liga 2

    “Berdasarkan informasi dari masyarakat, aparat TNI melakukan pengejaran ke arah ketinggian yang digunakan sebagai jalur pelolosan. Pada pukul 07.16 WIT, prajurit TNI berhasil melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap target, yang mengakibatkan Enos Tipagau tewas di lokasi,” kata Kristomei kepada wartawan, Minggu (6/7).

    Enos Tipagau masuk dalam daftar pelaku kekerasan bersenjata di Intan Jaya. Ia terlibat dalam serangkaian aksi brutal seperti penembakan petani, pekerja bangunan, hingga tokoh agama lokal.

    Baca juga:  Jaringan Damai Papua Minta Jokowi Hentikan Operasi Militer Pasca Pembunuhan 4 Prajurit TNI

    Kelompok Kodap VIII Soanggama yang dipimpinnya juga diketahui melakukan pembakaran rumah warga, honai adat, sekolah, hingga puskesmas. Mereka bahkan menyandera tenaga kerja proyek infrastruktur, menyiksa, dan menjadikan warga sebagai tameng hidup.

    “Tindakan biadab mereka bukan hanya mengancam keamanan nasional, tetapi juga menghancurkan masa depan masyarakat Papua itu sendiri,” tegas Kristomei.

    Baca juga:  TNI Pastikan Revisi UU TNI Tidak Tumpang Tindih Institusi Lain

    TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. Di antaranya enam anak panah, satu busur, dua ponsel, satu speaker, satu noken, satu kalung, dan bendera Bintang Kejora.

    Kristomei menegaskan bahwa TNI tetap menjunjung tinggi hukum dalam setiap operasi. Seluruh tindakan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan perlindungan terhadap warga sipil.

    “TNI tetap menjunjung tinggi prinsip legalitas, kehati-hatian, serta perlindungan terhadap warga sipil dalam setiap operasi di wilayah Papua,” ucapnya. (*/red)

    Latest articles

    Polda Papua Barat Ultimatum 2 DPO Penyandang Dana PETI di Aliran...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.id- Polda Papua Barat secara tegas mengultimatum pelaku utama Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) yang beroperasi dialiran sungai Wariori distrik Masni.Kapolda Papua Barat...

    More like this

    Polda Papua Barat Ultimatum 2 DPO Penyandang Dana PETI di Aliran Sungai Wariori

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Polda Papua Barat secara tegas mengultimatum pelaku utama Pertambangan Emas Tanpa Ijin...

    Pertumbuhan Ekonomi Papua Barat Gesit, Capai 3 Kali Lipat Dibanding Papua Barat Daya

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada semester I 2025 tercatat jauh lebih...

    Bupati Bintuni Serahkan SK ke 439 PPPK: Harus Profesional dan Berintegritas

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Sebanyak 439 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan...