MANOKWARI, Linkpapua.id– Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Kreatindo Manokwari menggelar Wisuda ke-IV Tahun Akademik 2025/2026, Kamis (16/10/2025). Dalam prosesi tersebut, sebanyak 36 mahasiswa resmi dikukuhkan sebagai lulusan, terdiri atas 18 orang dari Program Studi Ilmu Komputer, 11 orang dari Sistem Informasi, dan 7 orang dari Teknologi Informasi.
Dari jumlah tersebut, 10 orang lulus dengan predikat cum laude dan 16 orang dengan predikat sangat memuaskan. Dengan tambahan lulusan tahun ini, total alumni STMIK Kreatindo sejak wisuda perdana pada 2019 telah mencapai 140 orang.
Ketua STMIK Kreatindo Manokwari, Dr. Nataniel D. Mandacan, dalam sambutannya menegaskan bahwa meski jumlah lulusan masih terbatas, pihaknya berfokus pada kualitas pendidikan dan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu di masyarakat.


“Kami tidak ingin hanya menghasilkan banyak lulusan tanpa kualitas. Kami ingin memastikan setiap mahasiswa yang lulus benar-benar siap berkontribusi dan menjadi pribadi yang berguna di masyarakat,” ujar Dr. Nataniel.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi ini tidak ringan, mulai dari keterbatasan ekonomi orang tua mahasiswa hingga kurangnya fasilitas teknologi seperti laptop yang berpengaruh terhadap proses belajar dan waktu penyelesaian studi.


Dalam arahannya kepada para wisudawan, Dr. Nataniel berpesan agar mereka tidak berhenti belajar setelah lulus dari kampus.
“Selesai studi bukan berarti belajar berhenti. Di mana pun berada, teruslah belajar. Bacalah buku, bacalah pengalaman orang lain, dan terus kembangkan diri. Tanpa ilmu dan pengetahuan, hidup kita tidak akan berkembang,” tuturnya.
Ia juga mendorong para lulusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (S2) agar memiliki daya saing dan kapasitas yang lebih besar dalam memajukan diri dan lingkungannya.
Ketua STMIK Kreatindo turut menekankan pentingnya peran alumni dalam membangun daerah, khususnya bagi mereka yang berasal dari wilayah pedalaman dan pegunungan Papua Barat.
“Kami berharap para alumni kembali ke daerah masing-masing untuk membangun kampungnya. Dengan pengetahuan yang diperoleh di sini, mereka bisa membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dunia usaha dan masyarakat kini perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
“Anak-anak kita harus belajar memanfaatkan teknologi. Kalau dulu orang jual barang di pasar, sekarang bisa jual secara online. Inilah arah pembelajaran yang kita dorong ke depan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Nataniel mengungkapkan bahwa STMIK Kreatindo telah menyusun rencana pengembangan lembaga lima tahun ke depan (2025–2029) dengan target menaikkan status menjadi institut.
Langkah ini diharapkan memungkinkan pembukaan program studi baru yang relevan dengan potensi lokal Papua Barat, seperti Bisnis Digital dan Rekayasa Potensial, guna mendukung pengembangan sumber daya alam, lingkungan, dan pariwisata daerah.
“Kami ingin membuka program studi yang sesuai dengan potensi daerah. Namun, kami tetap memperhatikan arahan kementerian agar tidak tumpang tindih dengan perguruan tinggi lain,” jelasnya.
Dalam upaya peningkatan mutu akademik, STMIK Kreatindo telah mengirim lima tenaga kependidikan untuk melanjutkan studi agar dapat diangkat menjadi dosen tetap. Dari jumlah itu, tiga orang kini berstatus dosen fungsional tingkat satu, sementara dua lainnya masih menjalani pendidikan.
Sementara itu, pembangunan gedung kampus terus berjalan meski masih menghadapi keterbatasan. Karena belum tersedianya ruang kuliah yang memadai, pihak kampus membatasi jumlah penerimaan mahasiswa baru setiap tahun.
“Kami sadar gedung kampus belum sepenuhnya selesai. Karena itu, penerimaan mahasiswa kami batasi agar kegiatan belajar tetap berjalan dengan baik. Namun kami berkomitmen menata dan menyelesaikan pembangunan agar kampus ini semakin representatif,” ujar dia.
Memasuki usia ke-11 tahun sejak berdiri pada 16 Oktober 2014, STMIK Kreatindo Manokwari terus menunjukkan komitmen untuk berperan aktif dalam pembangunan sumber daya manusia di Papua Barat.
“Dengan usia yang ke-11 tahun ini, kami berharap STMIK Kreatindo semakin kuat dan terus berkembang. Kami berkomitmen menjaga kepercayaan masyarakat serta menjadi wadah pembinaan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berakhlak,” pungkas Dr. Nataniel.
STMIK Kreatindo Manokwari merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Papua Barat yang berfokus pada pengembangan ilmu informatika dan manajemen berbasis potensi daerah, dengan tekad mencetak generasi muda yang mampu bersaing di era digital.(LP3/Red)























