MANOKWARI, LinkPapua.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua Barat dan Papua Barat Daya mencatat perkembangan positif di sektor pasar modal. Tingkat inklusi masyarakat terhadap investasi meningkat signifikan, terlihat dari pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID) hingga Oktober 2025.
Total pertumbuhan jumlah SID di Papua Barat dan Papua Barat Daya mencapai 23,56 persen (year-on-year/yoy). Kinerja sektor ini menunjukkan bahwa pasar modal di wilayah Papua Barat mulai kian bergairah.
Kepala OJK Papua Barat dan Papua Barat Daya, Budi Rahman, menyampaikan data tersebut dalam kegiatan journalist update di Manokwari, Kamis (4/11/2025). Pertumbuhan yang signifikan ini juga diiringi dengan kenaikan nilai transaksi saham di kedua provinsi.
“Tingkat inklusi masyarakat meningkat, terlihat dari pertumbuhan jumlah SID (Single Investor Identification) Papua Barat dan Papua Barat Daya sebesar 23,56 persen (yoy). Nilai transaksi saham juga naik 20,48 persen (yoy),” papar Budi Rahman.
Budi menjelaskan pertumbuhan SID di Papua Barat mencapai 23.742, dengan nilai transaksi saham Rp53,72 miliar. Kabupaten Manokwari menyumbang angka tertinggi dengan 13.472 SID dan transaksi mencapai Rp33,97 miliar.
Sementara itu, di wilayah Papua Barat Daya, jumlah SID tercatat 27.787 dengan nilai transaksi yang lebih besar, yakni Rp146,69 miliar. Kota Sorong mendominasi catatan tersebut dengan 18.669 SID dan nilai transaksi Rp143,66 miliar. (LP14/red)








