TELUK BINTUNI, LinkPapua.id – Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, membuka lomba tari kontemporer yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Sebanyak 258 pelajar dari berbagai sekolah tampil unjuk bakat di Gedung Serba Guna (GSG) Teluk Bintuni, Kamis (13/11/2025).
“Tari adalah ekspresi jiwa yang mengajarkan keindahan, kedisiplinan, dan kerja sama. Melalui tari kontemporer, anak-anak belajar menggabungkan nilai tradisi dengan kreativitas modern. Ini adalah bentuk nyata dari semangat pembangunan sumber daya manusia yang berkarakter,” ujar Joko.
Ia memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan, para guru pembimbing, dan seluruh peserta yang telah berpartisipasi. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan budaya di kalangan generasi muda.
“Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga momentum untuk membangun jati diri daerah dan menanamkan kecintaan terhadap seni dan budaya. Saya berharap, dari ajang ini akan lahir bibit-bibit unggul yang mampu membawa nama Teluk Bintuni ke kancah nasional bahkan internasional,” katanya.

Joko menegaskan kegiatan seni dan budaya sejalan dengan visi besar pemerintah daerah, yakni Teluk Bintuni Serasi: Sehat, Religius, Aman, Sejahtera, dan Inovatif. Menurutnya, seni dapat menjadi sarana membentuk generasi muda yang sehat, aman, dan kreatif.
“Tunjukkan kemampuan terbaik kalian dengan menjunjung tinggi sportivitas dan semangat kebersamaan. Jadikan panggung ini sebagai tempat belajar, berkarya, dan mempererat persaudaraan di antara pelajar Teluk Bintuni,” pesannya.
Kegiatan bertema Irama Serasi dari Bintuni untuk Pahlawan Nasional ini diikuti 26 grup tari, terdiri dari 15 grup tingkat SMP dan 11 grup tingkat SMA/SMK/MA. Setiap grup menampilkan koreografi orisinal hasil kreasi mereka sendiri, dengan penilaian terbagi dua kategori, yakni tingkat SMP dan SMA/SMK/MA.
Panitia pelaksana, Sahroni Kosepa, mengatakan lomba ini merupakan bagian dari program kerja Disdikpora 2025. Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan menumbuhkan semangat nasionalisme sekaligus mempererat kebersamaan antar pelajar di Teluk Bintuni.
“Lomba ini menjadi wadah bagi pelajar untuk menyalurkan kreativitas seni tari yang memadukan unsur tradisi dan modernitas dengan semangat kepahlawanan,” ucapnya.
Sekretaris DP3AKB Teluk Bintuni, Natalia Okrofa, juga mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata perlindungan dan pemenuhan hak anak. Ia menilai ajang seperti ini memberi ruang positif bagi pelajar untuk berekspresi dan menjauhkan diri dari pengaruh negatif.
“Melalui lomba ini, anak-anak diberi ruang kebebasan berekspresi dan menyalurkan energi kreatif mereka secara positif. Ini menjadi alternatif yang baik agar generasi muda terhindar dari pengaruh negatif seperti minuman keras dan kekerasan,” tuturnya.
Natalia menambahkan, minuman keras masih menjadi pemicu utama berbagai kasus kekerasan di kalangan pelajar. Karena itu, kegiatan seni dan budaya perlu terus digalakkan sebagai sarana membangun karakter dan kepercayaan diri anak-anak Bintuni. (LP5/red)








